Be yourself; Everyone else is already taken.
— Oscar Wilde.
This is the first post on my new blog. I’m just getting this new blog going, so stay tuned for more. Subscribe below to get notified when I post new updates.
Be yourself; Everyone else is already taken.
— Oscar Wilde.
This is the first post on my new blog. I’m just getting this new blog going, so stay tuned for more. Subscribe below to get notified when I post new updates.
Event esports yang identik dengan teknologi, hiburan, dan anak muda, selalu dikaitkan dengan revenue besar dan market potential. Sayangnya, citra esports yang kerap menyewa venue-venue mewah merefleksikan industri ini sebagai segmen ekonomi ekslusif, benarkah?
Ada bukti nyata pada gelaran PINC 2019 atau turnamen PUBG Mobile terbesar di Indonesia, 13-14 Juli kemarin, kalau esports tak cuma dorong perekonomian menengah ke atas, namun juga menyentuh tingkat bawah. Hal unik yang turnamen ini terapkan adalah menyediakan tenant atau booth makanan yang diisi oleh brand nusantara.
Bila biasanya kita menghadiri acara esports yang menjajakan stand-stand makanan dengan kemasan milenial dan menu-menu yang asing, maka halaman depan Tennis Indoor Senayan dipadati warung-warung makan portable sederhana seperti nasi goreng, masakan padang, tukang gorengan, termasuk pedagang tempe mendoan.
Salah satu penjual di booth PINC, Uda Hasan, yang menjual nasi padang paparkan saat awal dirinya ditawari untuk buka stand di PINC 2019. “Iya, awalnya saya ditawarin, tapi sebelumnya saya ga pernah buka stand di acara seperti ini, baru pertama kali,” jelasnya.
Uda Hasan, sajian lauk khas Minang di PINC 2019
Dia juga menyayangkan harga sewa lapak yang menurutnya lumayan mahal. Hal ini berdampak pada peningkatan harga jual per porsi dagangannya. “Nasi ayam saja saya jual 30.000 Rupiah, kalau mau jual 40.000 saya kasian ama pembeli,” katanya. Namun, kekhawatiran itu tak jadi masalah karena stand miliknya ramai didatangi muda-mudi yang kelaparan.
Stand sebelahnya tak kalah ramai, meski hanya menjual aneka gorengan seperti tempe mendoan dan macam-macam minuman ala pedagang asongan. Ibu Yuni,nama pemilik stand tersebut, kelihatan sumringah bisa berjualan di event esports.
Bu Yuni, atau si bos panggilan para karyawannya, sedang mempersiapkan stok jualan yang menipis gegara diserbu banyak pembeli. Dia pun menunjukan ekspresi kegirangannya bisa menjual makanan di acara seperti ini. “Mas lihat sendiri kan tuh di depan pada antri, apalagi kemarin kita layanin depan belakang sampai keteteran,” ungkapnya.
Menurut Bu Yuni, tambahnya lagi, acara hiburan anak muda seperti ini akan ramai didatangi pengunjung. Dan benar adanya, pada hari pertama saja lebih dari 2.000 orang memadati kawasan Tennis Indoor Senayan. Kedua pedagang tersebut mengaku ingin berpartisipasi lagi bila ada event yang membuka stand makanan bagi pengusaha kecil dan menengah seperti mereka.
Bu Yuni Penjual gorengan dan tempe mendoan di PINC 2019
Bentuk transaksi mikro seperti ini adalah cara pengusaha kecil seperti Bu Yuni dan Uda Hasan bisa menghidupi keluarga mereka. Belum lagi banyak juga penonton yang datang menggunakan moda transportasi umum dan online. Menghasilkan roda perputaran ekonomi yang signifikan hanya dalam waktu dua hari.
Beginilah cara esports menyentuh masyarakat, mengubah stigma main-main jadi mata pencaharian. Bukan hanya bagi para atlet dan pekerja industri esports, namun juga pelaku ekonomi lain yang terkait dan berkepentingan.
This is an example post, originally published as part of Blogging University. Enroll in one of our ten programs, and start your blog right.
You’re going to publish a post today. Don’t worry about how your blog looks. Don’t worry if you haven’t given it a name yet, or you’re feeling overwhelmed. Just click the “New Post” button, and tell us why you’re here.
Why do this?
The post can be short or long, a personal intro to your life or a bloggy mission statement, a manifesto for the future or a simple outline of your the types of things you hope to publish.
To help you get started, here are a few questions:
You’re not locked into any of this; one of the wonderful things about blogs is how they constantly evolve as we learn, grow, and interact with one another — but it’s good to know where and why you started, and articulating your goals may just give you a few other post ideas.
Can’t think how to get started? Just write the first thing that pops into your head. Anne Lamott, author of a book on writing we love, says that you need to give yourself permission to write a “crappy first draft”. Anne makes a great point — just start writing, and worry about editing it later.
When you’re ready to publish, give your post three to five tags that describe your blog’s focus — writing, photography, fiction, parenting, food, cars, movies, sports, whatever. These tags will help others who care about your topics find you in the Reader. Make sure one of the tags is “zerotohero,” so other new bloggers can find you, too.